Bienvenue A Vous

Je souhaite que vous pouvez trouver quelquechose qui vous rendront plus intelligent, ici. Si vous ne trouvez pas n importe quoi, vous pouvez chercher dans d autre sites. Merci ^^

Panggilan Ibu Pertiwi

Senin, 17 Juni 2013

Dua ribu empat belas. Ya, tidak terasa sebentar lagi kita akan melaksanakan Pemilihan Umum Presiden yang ketiga. Pemilu ini rutin diadakan 5 tahun sekali seiring berakhirnya masa jabatan presiden yang sebelumnya sebagai kepala negara Indonesia. Lalu apa yang harus kita siapkan dan kita lakukan sebagai pemuda Indonesia dalam rangka menyambut pesta demokrasi ini?
            Sebagai  les intellectuels (kaum intelektual), mahasiswa dituntut untuk menjadi peserta Pemilu yang tidak hanya cerdas dalam memilih kandidat calon presiden RI nanti, tetapi juga siap untuk mendukung pelaksanaannya. Mendukung bukan hanya dengan asal ikut khalayak meributkan calon kandidat pilihannya nanti atau ramai menggunjing calon kandidat yang tidak sesuai dengan kriteria. Bagi mahasiswa atau pemuda, mendukung berarti ikut serta membantu demi terlaksananya pesta demokrasi yang langsung, bersih, jujur dan adil sesuai UUD 1945.
            Dalam pelaksanaan Pemilu 2014 nanti, pemerintah telah menyiapkan metode pemilihan langsung yang baru. Yaitu dengan metode e-voting. Cara ini memang sudah tidak asing bagi beberapa daerah di Indonesia terutama untuk pemilihan-pemilihan umum dalam skala kecil. Seperti di salah satu kabupaten di Bali dan di Institut Teknologi Bandung. Namun e-voting masih sangat asing bagi sebagian masyarakat Indonesia terutama bagi kalangan yang tidak mengecap pendidikan. Disinilah peran pemuda sangat dibutuhkan!
            Mahasiswa merupakan penghubung antara masyarakat dengan pemerintah. Sosisalisasi metode e-voting sangat penting dilakukan. Karena diperkirakan akan rentan masalah jika tidak dipersiapkan dengan matang. Jejaring sosial dan media komuniakasi lain dapat digunakan mahasiswa untuk peran serta dalam terselenggaranya pemilu pertama dengan metode e-voting. Kemudian kita juga dapat menjelaskan dengan baik kepada keluarga dan masyarakat disekeliling. Usaha kecil apapun yang kita lakukan, tentu akan sangat membantu kesuksesan pemilu 2014. Selain melakukan sosialisasi pra-Pemilu, tentu saja sebagai pemuda bangsa yang sudah mempunyai hak pilih, mahasiswa juga harus ikut serta dalam pemilihan. Menjadi pemuda acuh tak acuh yang kemudian memutuskan masuk golongan putih (golput) bukanlah sikap seorang yang berpendidikan. Mungkin calon kandidat nanti tidak ada yang sempurna dan sesuai kriteria kita, tapi tidak berani memilih sama sekali adalah perbuatan yang tidak mendukung prinsip bangsa kita, yaitu demokrasi. Untuk itu gunakanlah hak pilih kita dengan sebaik-baiknya dan jadilah pemilih yang bijaksana!
            Karena Ibu pertiwi membutuhkan suara hatimu.

0 komentar:

Posting Komentar