Bienvenue A Vous

Je souhaite que vous pouvez trouver quelquechose qui vous rendront plus intelligent, ici. Si vous ne trouvez pas n importe quoi, vous pouvez chercher dans d autre sites. Merci ^^

Relaksasikan Hidup dengan Musik

Senin, 17 Juni 2013

Pernahkah anda membayangkan jika dunia ini tanpa musik? Tanpa nada dan tanpa bunyi. Tentu tak akan pernah ada musisi berkualitas sekelas Mozart yang berhasil menciptakan lebih dari 600 komposisi musik hanya dalam hidupnya yang singkat, atau Bob Marley yang menghabiskan hidupnya hanya untuk musik (reggae) meski sel kanker telah menggerogoti badannya selama 4 tahun. Mereka lah beberapa tokoh yang telah mewarnai dunia musik dan mencintai musik lebih dari nyawanya sendiri.
            Menurut sejarah, musik sudah ada sejak abad ke-2 sebelum Masehi. Musik tertentu  pernah muncul di Tiongkok da Mesir dan mendapat pegaruh dari budaya Mesir hingga berkembang menajdi Musik Hibrani. Seiring kelajuan zaman, musik kemudian berkembang menjadi berjuta jenis yang tersebar di berbagai belahan dunia.

            Penikmat musik bukan hanya satu atau dua orang saja. Musik disukai oleh semua orang dari kalangan anak kecil sampai orang lanjut usia (manula). Hampir diseluruh ponsel atau perangkat computer yang ada di seluruh dunia menyimpan lagu-lagu favorit pemiliknya. Hal itu menandakan bahwa manusia memang sangat membutuhkan musik. Baik itu sebagai pekerjaan atau hanya sebagai hiburan semata.
            Fungsi musik sendiri pada zaman dahulu hanya dijadikan sebagai media adat istiadat para nenek moyang. Termasuk menyebarkan suatu ajaran, misalnya penyebaran agama Islam di Indonesia yang dulu disebarkan oleh para Wali Songo khususnya di tanah Jawa. Namun belakangan ini, berbagai manfaat musik mulai ditemukan oleh para ahli. Salah satunya adalah merelaksasikan hidup.
            Tentu dalam benak pembaca bertanya-tanya. Bagaimana bisa sebuah musik dapat membuat hidup ini terasa tenang (relax)? Menurut hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Frances Rauscher dan koleganya dari Universitas Wisconsin, Amerika Serikat, musik tertentu dapat membuat jiwa pendengarnya merasa damai dan tenang. Bahkan bukan hanya itu, musik juga dapat mencegah kepikunan bagi orang yang lanjut usia. Irama musik yang teratur dan dinamis dapat menggetarkan sel-sel otak memori sehingga jaringan otak berkembang pesat dan daya ingat pun meningkat secara signifikan. Subhanallah.. Sungguh keajaiban yang luar biasa dari Allah SWT.
            Oleh karena itu, dari mulai sekarang mari kita manfaatkan musik sebagai alat perelaksasi kehidupan. Gunakan musik sebaik mungkin yaitu sebagai musik yang dinamis, eksotis dan amazing. Jangan sampai kita menyalahgunakan fungsi musik apalagi untuk keuntungan-keuntungan semata yang bersifat merusak moral bangsa. Karena tidak menyalahi kemungkinan, beberapa tahun kedepan musik akan menjadi kebutuhan primer setiap orang. Amin.

Panggilan Ibu Pertiwi

Dua ribu empat belas. Ya, tidak terasa sebentar lagi kita akan melaksanakan Pemilihan Umum Presiden yang ketiga. Pemilu ini rutin diadakan 5 tahun sekali seiring berakhirnya masa jabatan presiden yang sebelumnya sebagai kepala negara Indonesia. Lalu apa yang harus kita siapkan dan kita lakukan sebagai pemuda Indonesia dalam rangka menyambut pesta demokrasi ini?
            Sebagai  les intellectuels (kaum intelektual), mahasiswa dituntut untuk menjadi peserta Pemilu yang tidak hanya cerdas dalam memilih kandidat calon presiden RI nanti, tetapi juga siap untuk mendukung pelaksanaannya. Mendukung bukan hanya dengan asal ikut khalayak meributkan calon kandidat pilihannya nanti atau ramai menggunjing calon kandidat yang tidak sesuai dengan kriteria. Bagi mahasiswa atau pemuda, mendukung berarti ikut serta membantu demi terlaksananya pesta demokrasi yang langsung, bersih, jujur dan adil sesuai UUD 1945.
            Dalam pelaksanaan Pemilu 2014 nanti, pemerintah telah menyiapkan metode pemilihan langsung yang baru. Yaitu dengan metode e-voting. Cara ini memang sudah tidak asing bagi beberapa daerah di Indonesia terutama untuk pemilihan-pemilihan umum dalam skala kecil. Seperti di salah satu kabupaten di Bali dan di Institut Teknologi Bandung. Namun e-voting masih sangat asing bagi sebagian masyarakat Indonesia terutama bagi kalangan yang tidak mengecap pendidikan. Disinilah peran pemuda sangat dibutuhkan!
            Mahasiswa merupakan penghubung antara masyarakat dengan pemerintah. Sosisalisasi metode e-voting sangat penting dilakukan. Karena diperkirakan akan rentan masalah jika tidak dipersiapkan dengan matang. Jejaring sosial dan media komuniakasi lain dapat digunakan mahasiswa untuk peran serta dalam terselenggaranya pemilu pertama dengan metode e-voting. Kemudian kita juga dapat menjelaskan dengan baik kepada keluarga dan masyarakat disekeliling. Usaha kecil apapun yang kita lakukan, tentu akan sangat membantu kesuksesan pemilu 2014. Selain melakukan sosialisasi pra-Pemilu, tentu saja sebagai pemuda bangsa yang sudah mempunyai hak pilih, mahasiswa juga harus ikut serta dalam pemilihan. Menjadi pemuda acuh tak acuh yang kemudian memutuskan masuk golongan putih (golput) bukanlah sikap seorang yang berpendidikan. Mungkin calon kandidat nanti tidak ada yang sempurna dan sesuai kriteria kita, tapi tidak berani memilih sama sekali adalah perbuatan yang tidak mendukung prinsip bangsa kita, yaitu demokrasi. Untuk itu gunakanlah hak pilih kita dengan sebaik-baiknya dan jadilah pemilih yang bijaksana!
            Karena Ibu pertiwi membutuhkan suara hatimu.

Je ne commence jamais!

Minggu, 16 Juni 2013

Je ne commence jamais..
Je ne te demande jamais pour me donner le bonheur.
Je ne te demande jamais pour m’accompagner.
Je ne te demande jamais pour m’aimer.
Je ne te demande jamais !
Et maintenant, je fais ce que tu as déjà fait. Je fais la même chose.
Est-ce que c’est faux ?
C’est la situation difficile pour moi, parce que...
Je ne commence jamais !
(Mardi, 21 Mai 2013)