Bienvenue A Vous

Je souhaite que vous pouvez trouver quelquechose qui vous rendront plus intelligent, ici. Si vous ne trouvez pas n importe quoi, vous pouvez chercher dans d autre sites. Merci ^^

Kepramukaan Tunggal sebagai Wujud Pribadi Bangsa

Minggu, 24 April 2011


“1, 2, 3 dan 4….
Pramuka itu hemat cermat
Ambil korek pasanglah lilin
Pramuka selalu disiplin…”

            Sebait lagu tersebut mungkin sudah tidak asing bagi para anak pramuka ataupun aktivisnya. Bagaimana tidak, terkadang bagi sebagian orang awam pramuka itu identik dengan lagu-lagu, tepuk-tepukan, kemah dan lain sebagainya. Namun apa hanya sebatas itukah pramuka dimata masyarakat awam?
            Gerakan Pramuka adalah merupakan wadah/tempat pembinaan seorang pramuka untuk membentuk moral dan etika yang baik dalam mempersiapkan kehidupan sesungguhnya. Dalam pramuka, seseorang dapat belajar mengenai berbagai macam pengetahuan mengenaii pembangunan kehidupan masyarakat. Dalam hal ini Pemerintah sangat menganjurkan pemberdayaan kepramukaan Nasional terus di tingkatkan.
            Tanggal 14 Agustus 2010 lalu, kita telah memperingati Hari Ulang Tahun Pramuka yang ke-50. Sebuah usia yang tak muda lagi dan disebut-sebut sebagai Tahun Keemasan bagii Gerakan Pramuka Nasional. Ada yang menarik dari pernyatan tersebut, mengingat dewasa ini semakin berkurangnya minat para generasi muda pada kepramukaan. Padahal jika diteliti,, pemupukan ahlak dan moral para generasi muda kurang lebih 68% nya adalah dari pendidikan kepramukaan.
            Tak ubahnya emas yang belum di olah, Gerakan Pramuka di Indonesia perlu dibina secara lebih intensif. Penataan system dirasa masih harus diperjelas lagi. Mengingat semakin merebaknya berbagai paradigma meleset mengenai pramuka. Penyalahgunaan tingkatan dalam pramuka sering menjadi pemicu pencorengan nama baik pramuka dimata khalayak. Hal itu menyebabkan semakin berkurangnya simpati masyarakat terhadap Gerakan Pramuka Nasional.
            Meninjau ulang dari sejarah yang kita ketahui, konon pramuka awalnya adalah salah satu cerita pengalaman seorang manusia yang hidup survival selama membantu para tentara perang yaitu Lord Baden Powel. Namun pada kenyataanya, apakah Gerakan Pramuka Indonesia sama dengan kepanduan yang ada di Eropa? Saya rasa tidak. Pramuka Indonesia lahir dengan menyimbolkan suatu kepribadian khas bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh kepanduan di Negara lain. Karena semua etika dan tradisi kepramukaan Indonesia jelas-jelas hanya mengacu kepada falsafah bangsa yaitu Pancasila.
            Pada dasarnya pendidikan kepanduan (kepramukaan) di Indonesia memang berasall dari luar. Namun lama kelamaan semua tradisi kepramukaan dasar dari luar melebur dan terjadi alkulturasi terhadap budaya nenek moyang kita. Sehingga sebagai anak pramuka sudah sepatutnyalah kita menyatakan bahwa Pramuka Indonesia tidak lahir dari Mancanegara, namun merupakan perwujudan nilai-nilai Pancasila dan telah menjadi kepribadian bangsa Indonesia.
            Jika di survey secara sempit, ada satu hal yang paling menonjol dari Gerakan Pramuka Nasional kita yaitu adab dan kemoralan. Pramuka merupakan salah satu factor pembentuk kepribadian yang telah terbukti pengaruhnya sehingga dapat dikatakan bahwa Pramuka Indonesia itu satu dan hanya untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Didukung pula dalam suatu dasar hukum Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960 (Pasal 349 Ayat 30). mengenai anjuran pendidikan kepramukaan diitensifkan. Sehingga Pemerintah telah meningkatkan pembentukan moral generasi muda melalui program Gerakan Pramuka. Saya rasa ini salah satu wujud keterikatan antara hal yang sudah melekat pada nurani bangsa.
Kesimpulannya, Pramuka Inonesia bersifat tunggal dan tidak ada yang menyerupaii atau meniru kepramukaan Negara lain, karena pada hakikatnya semua kode kehormatan baik berupa janji maupun ketentuan moral merupakan alat untuk meningkatkan pembentukan kepribadian yang lebih arif, terpuji dan sesuai dengan falsafah hidup bangsa. Untuk itu marii kita wujudkan generasi siswa yang unggul dalam upaya menyambut kehidupan mutlak.

0 komentar:

Posting Komentar